Selasa, 28 Oktober 2008

artikel bolos sekolah

BAB I
PENDAHULUAN


1.1. LATAR BELAKANG MASALAH

Jika kita perhatikan pemerintah Indonesia selalu berusaha sebisa mungkin untuk mengurangi tingkat kebodohan di Indonesia. Sebagai bukti nyata kita dapat melihat program – program pemerintah seperti : BOS, Wajib belajar 9 tahun dan tidak tanggung – tanggung pemerintah bahkan menaikkan sebagian gaji para PNS khususnya tenaga pendidik atau lazimnya disebut guru. Itu semua tidak lain bertujuan untuk meningkatkan keefektifan cara mengajar guru kepada para penerus bangsa yaitu siswa.

Tapi pada kenyataannya hal ini bertolak belakang dengan kenyataan di lapangan, pasalnya mereka lebih memilih bolos ketimbang belajar. Memang cerita bolos sewaktu jam pelajaran sudah tidak asing lagi bagi sebagian kalangan pelajar ataupun pembaca sebagai pihak pengamat. Seringkali telinga kita sampai sakit mendengar kata bolos karena hal ini bukanlah cerita baru lagi. Bolos atau meninggalkan jam pelajaran saat kegiatan belajar mengajar sedang berlangsung di sekolah. Itu adalah sebuah hal yang sering dilakukan oleh para pelajar. Namun tetap saja boleh dikatakan wajar karena sifat dasar siswa yang juga manusia yang selalu saja ada secuil rasa bosan yang timbul di benak mereka. Bosan dengan rutinitas sehari-hari untuk pergi ke sekolah dan menunaikan kewajiban sebagai pelajar. Terlebih bagi mereka yang sudah menjadikan bolos ini sebagai hobi dan agenda wajib mereka saat sekolah. Mereka yang malas-malasan dan hanya ingin bersenang-senang saja tentunya lebih memilih untuk meninggalkan kelas daripada harus mendengarkan penjelasan guru yang tidak mereka mengerti.
Mungkin masalah yang seperti ini sering dianggap sepele oleh sebagian kalangan, namun hal ini sangatlah disayangkan terutama bagi pemerintah yang sudah berusaha keras untuk memajukan pendidikan di Indonesia, Apalagi kalau kita mengamati sekarang banyaknya siswa yang berkeliaran di jalan, di pasar, di pertokoan bahkan di mall, sewaktu di saat jam sekolah.

1.2. MASALAH

1. Mengapa siswa suka membolos pada saat jam pelajaran di sekolah?
2. Apakah yang menyebabkan mereka membolos saat jam pelajaran sedang berlangsung?
3. Bagaimana guru di sekolah mengantisipasi masalah siswa yang suka membolos?


1.3. TUJUAN

1. Mengetahui apa yang menyebabkan para siswa suka bolos sekolah
2. Mengetahui apa alasan siswa jika membolos
3. Mengetahui hukuman apa yang akan dibebankan pada siswa yang suka membolos

1.4. MANFAAT

1. Dapat memberi masukan bagi para murid yang sering bolos agar tidak membolos lagi
2. Dapat mengetahui alasan siswa yang suka membolos
3. Dapat membuat siswa jera dan tidak akan mengulangi kebiasaannya membolos

1.5. BATASAN MASALAH

Penulis mengambil contoh hanya kelas IX karena sehubungan dengan penulis sangat peduli dengan semakin dekatnya pelaksanaan Ujian Nasional. Dan siswa yang dijadikan contoh adalah siswa SMP Negeri I Bitung.

1.6. METODE PENULISAN

Penulis akan memaparkan kejadian di sekolah sampai penanganannya.


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


Minggat dari sekolah atau bolos bukanlah hal yang baru bagi pelajar. Bahkan bukan hanya pelajar laki-laki tapi pelajar perempuan juga termasuk melakukan hal ini. Keinginan bolos sekolah ini bermacam-macam. Ada yang sekadar menghilangkan rasa suntuk karena pelajaran di sekolah atau memiliki masalah pribadi yang membuat tidak konsen belajar.
Perilaku bolos sekolah juga dapat membawa dampak buruk seperti resiko ketinggalan pelajaran, karena saat bolos mereka tidak menerima pelajaran seperti yang semestinya. Membolos pun bisa menghasilkan hadiah peringatan dari sekolah atau yang paling parah lagi adalah dikeluarkan dari sekolah alias DO (Drop Out) bagi mereka yang membolos. (Sumber : http://www.infogue.com)


Sementara itu, psikolog Dian Apriyatni Psi mengatakan, kebiasaan bolos sekolah
itu disebabkan oleh banyak faktor. Di mana tidak semuanya muthlak kenakalan siswa Menurut Dian, ada beberapa faktor yang menyebabkan siswa minggat dari sekolah, di antaranya karena merasa bosan dengan gaya mengajar dari guru. Karena biasanya, jika guru berhasil membangun suasana belajar yang menarik bagi siswanya, maka senakal apa pun siswa tersebut, maka dia akan menunggui guru tersebut. Berbeda dengan guru-guru yang sudah menakutkan bagi siswa mulai dari gaya mengajar, cara menghadapi siswa hingga memberikan tugas. Tetapi ada juga yang memang yang bolos karena gurunya gagal membuat suasana menarik di kelas, sehingga membuat siswa bosan dan mencoba mencari suasana berbeda di luar sekolah. Penyebab lain adalah adanya masalah pribadi baik dengan orang tua, pacar, keluarga maupun dengan teman-teman.

Biasanya, masalah ini membuatnya tidak konsentrasi.
Namun, bolos sekolah juga terkadang dilakukan siswa karena pengaruh dari teman-teman. Karena masa remaja, pengaruh teman-teman yang disebut dengan konvernitas sangat besar. Bahkan, nilai yang dibawa dari rumah bisa hilang karena konvernitas tadi.
Sebenarnya, hal ini wajar karena memang pada masa ini, teman merupakan salah satu penentu karakter bagi remaja setelah orangtua. Secara psikologis, ini menyebabkan pengaruh teman bisa lebih menentukan dibandingkan orang tua. Apalagi bila perhatian dari orang tua minim. Maka remaja akan lari dengan teman-temanya sebagai teman curhat.

Jika teman-teman yang dipilihnya yang dapat memberikan nilai positif itu tidak ada masalah. Tapi jika teman yang dipilihnya adalah yang berpengaruh negatif, maka karakternya akan terbentuk di sana. Untuk itu, guru-guru harus mengevaluasi sebab bolosnya siswa mereka. Apakah disebabkan karena siswanya atau karena suasana belajar di sekolah. Selain itu, perlu perhatian dan kontrol dari orang tua, tapi tidak dengan cara mengekangnya. ”Seperti main layang-layang tarik ulur saja,
Hanya saja, bagi remaja bolos sekolah bukanlah solusi untuk mencari kesenangan di luar sekolah. Karena masih banyak waktu yang bisa dijadikan refreshing. Tidak mesti melalui bolos. Bisa di hari libur maupun sepulang sekolah. Kalaupun jika bosan, siswa bisa rileks di saat jam istirahat dengan bercanda dengan teman.

Menurut Dian,masih ada cara lain yaitu dengan terbuka terhadap masalah yang dihadapi baik dengan orang tua, guru, maupun teman sehingga tidak mengorbankan pelajaran untuk menyelesaikan masalah. Karena jika masalahnya serius, orangtua maupun guru akan mengerti dan memberikan dispensasi buat kamu.(http://www.jambiindependent.com)

Biasanya siswa yang membolos itu melakukan aksinya tidak atas inisiatif sendiri namun dia biasanya diajak oleh teman – temannya, entah karena mengalami tekanan mental dari teman – temannya atau mengalami hal lain.

Biasanya hal ini dekat dengan dengan pergaulan siswa yang sembarangan alias tidak benar dalam memilih teman karena hanya ingin dianggap gaul. Para siswa terkadang memilih bolos lewat tempat yang sulit untuk diintai/diawasi seperti di belakang kelas, pagar yang tertutup oleh pohon- pohon yang rimbun,biasanya siswa – siswa yang bolos kebanyakan berasal dari sekolah swasta.Sumber :(http://www.infogue.com)

Adapun guru yang mengalami masalah dengan murid yang membolos dan Ia pun mencoba untuk mencoba memberitahu siswanya mengenai hal itu , namun cara itu tidak ampuh dan Iapun mencoba menegur dengan keras dan cara yang dilakukannya berhasil sebanyak 50%, Tapi hasilnya kurang memuaskan. Iapun mencoba untuk
Mencoba hal yang tidak diasayaitu dengan menyuruh siswa yang bolos untuk membuat surat pernytaan yang menyatakan bahwa mereka tidak akan mengulangi perbuatan tersebut.Yang membuat Surat pernyataan ini berbeda ada pada isinya yaitu dengan memasukkan tanda tangan orang tua, ketua RT dan RW.
Pada akhirnya cara ini dapat membuat hampir100% siswa sudah tidak lagi membolos.
Hal yang menyebabkan siswa tidak membolos adalah karena mereka mendapatkan hukuman sosialyang berat dan dengan mencantumkan tanda tangan ketua RT dan RW memiliki beban tersendiri (http://www.infogue.com/http://pendidikan.infogue.com/tips_mengatasi_siswa_yang_sering_membolos)




















BAB III
ANALISA MASALAH





1.Apakah di SMP 1 Bitung Terutama di kelas 9 Binsus ada siswa yang pernah bolos sekolah jika ada apa alasan mereka?
2.Apakah dampak yang disebabkan oleh siswa – siswa yang membolos?
3.Apakah hukuman yang akan para siswa terima jika mereka melanggar peraturan tersebut?


Dari hasil analisa dapat disimpulkan bahwa di SMP 1 Bitung terdapat Siswa – siswa yang pernah bolos dan tentunya siswa – siswa yang sering bolos,
Jika kita melihat lebih dekat terutama di kelas 9 Binsus masih ada siswa yang bolos. Kebanyakan dari mereka bolos bukan karena malas belajar ataupun tidak mengerti pada suatu pelajaran, tetapi karena lebih suka bermain di lapangan.
Hampir sekitar 70% yang bolos dan berada di lapangan memilih bermain basket, 20% bermain voly, dan sisanya hanya menonton dari kejauhan.
Para siswa yang sering bolos juga biasanya melaksanakan “olah raga setiap hari” mereka lebih suka berada di lapangan dibanding mendengarkan penjelasan yang rumit dari guru.
Tetapi jika kita lihat kebanyakan siswa yang bolos untuk bermain di lapangan adalah saat antara pertengahan jam pelajaran dan di saat akan pulang sekolah, kemungkinan mereka berfikir bahwa pada saat - saat seperti itu guru tidak banyak mengurusi mereka karena guru guru tersebut lebih memfokuskan diri dengan kelas bimbingannya dari beberapa siswa yang ditanya mengapa membolos jawaban mereka enteng saja seperti “kita kwa suka barmain basket” ada juga yang menjawaab “pusing amat” mereka sepertinya tidak peduli dengan pelajaran yang mereka tinggalkan, mereka menganggap bahwa pelajaran yang diberikan guru itu tidak berguna sama sekali, dan tujuan mereka belajar hanyalah ingin mendapatkan selembar ijazah kelulusan.
Para siswa – siswa yang membolos mungkin tidak tau namun mereka sebenarnya merugikan dan menyeabkan masalah secara tidak langsung baik pada diri sendiri maupun orang lain.
Pertama mereka akan menyebabkan masalah baru pada kedua orang tua mereka, yang harus mengurus mereka sewaktu mereka tertangkap ketika bolos.
Mereka harusnya sadar bahwa perbuatan mereka menysahkan kedua orang tua mereka yang sudah berusaha keras untuk menykolahkan mereka tapi mereka malah menyia – nyiakan usaha orang tua mereka, belum lagi masalah yang harus dialami orang tua di tempat usaha membuat orang tua menjadi susah secara tidak langsung.
Mereka juga terkadang membuat orang lain yang melihat perbuatan mereka ingin melakukan hal yang sama dengan mereka yaitu bolos,
Para pembolos pembolos itu bisa diumpamakan sebagai virus dan yang menjadi makhluk hidup adalah sekolah, jika virus itu sudah menginfeksi suatu bagian tertentu maka virus itu dapat menyebar dengan cepat ke tempat yang lain dan semakin sulit untuk dihilangkan,Bagaimana jika seisi sekolah sudah terkena virus itu maka sekolah itu pasti akan semakin sulit untuk dikendalikan.
Mereka juga memberi dampak buruk bagi diri mereka sendiri, Bagaimana jika mereka ketahuan di saat bolos dan mereka berusaha keras untuk kabur, dan sewaktu menyeberang mereka tidak memperhatikan sekelilingdan menabrak orang lain, celakanya lagi bila mereka lari dan tertabrak di tengah jalan.